Perairan Merah Muda

Sumber foto: Tribun News

Perairan merupakan suatu kumpulan masa air pada suatu wilayah tertentu baik yang bersifat dinamis (bergerak atau mengalir). Pada perairan yang normal umumnya akan berwarna bening, jika kita melihat warna pada perairan berbeda-beda seperti warna biru terang, biru gelap, hijau, coklat, dan lainnya itu biasanya disebabkan oleh kedalaman suatu perairan, kandungan perairan, dan juga apa yang ada di bawah permukaan air tersebut. Ada sebuah fenomena dimana suatu perairan berwarna merah muda yang terjadi dibeberapa Negara, yaitu:

  • ·         Danau di Westgate Park, Australia 
    • Dimana air danau ini berubah menjadi merah muda cerah pada musim panas dan akan kembali
    • ke warna normalnya menjelang musim dingin
  • ·         Perairan Lac Rose di utara semenanjung Cap Vert, Senegal
    • Fenomena air menjadi merah muda ini sering terjadi pada musim kemarau
  • ·         Sungai Daldykan, Rusia
  • ·         Lahan pasang surut Cargill Salt Ponds di San Fransisco
  • ·         Danau Merah Rimba Candi di Bengkulu


Fenomena ini terjadi dikarenakan adanya beberapa hal yaitu;

1.      Bakteri

Pada fenomena ini, perairan yang memiliki pigmen warna merah muda disebabkan oleh bakteri. Bakteri yang hidup pada kondisi ini adalah bakteri yang digolongkan dapat hidup pada kondisi ekstream yaitu kelompok bakteri halofilik. Kelompok Halofilik (Halo: garam, Filos: cinta) yaitu kelompok bakteri yang hidup pada habitat bersalinitas tinggi. Contoh bakteri halofilik ini adalah Halobacterium salinarium. Bakteri ini memerlukan lingkungan yang memiliki kadar garam berkali lipat dari suatu perairan, minimal membutuhkan konsetrasi sodium klorida sebesar 15% pada lingkungan hidupnya supaya dapat membantu pertumbuhan bakterinya tersebut.

Bakteri ini memiliki pigment yang berwarna merah yang berasal dari dalam plasma selnya dan berfungsi untuk menangkap sinar matahari. Bakteri ini memiliki suhu optimal untuk pertumbuhannya sekitar 40-50 C, suhu tinggi tersebut dapat meng-stimulasi metabolisme yang menghasilkan penyerapan cahaya melalui pigment dari bakteri tersebut. Pada perairan yang dipenuhi bakteri ini akan Nampak buih berwarna merah.

2.      Alga Halofilik

      Selain bakteri halofilik, pada kondisi lingkungan yang memiliki salinitas yang tinggi juga terdapat alga halofilik. Alga yang dapat hidup dikadar salinitas tinggi biasanya dari divisi Chlrophyta dapat berubah warna menjadi merah muda. Contoh dari alga tersebut adalah Dunaliella salina yang memiliki pigmen berwana merah β-caroten pada bagian protoplasmanya. D. salina dapat tumbuh secara optimal pada konsentrasi NaCl sebesar 1.5-3.0 M yang berarti 3-6 kali lebih tinggi dari air laut. Salinitas untuk D. salina merupakan stressor yang mempengaruhi produksi karotenoid. Dikarenakan D. salina di perairan pink akan terpapar salinitas yang tinggi maka penghasilan β-caroten pada D. salina meningkat sampai 12%. Dari banyaknya karotenoid yang diproduksi oleh algae, menyebakan alga tumbuh melimpah dan dapat merubah warna air menjadi merah muda.

3.      Pencemaran lingkungan

Pembuangan limbah langsung ke perairan juga dapat menyebabkan perubahan warna pada air. Menurut Zainudin (2017) warna air disebabkan oleh mineral terlarut dan juga bahan berwarna yang terjebak diperairan. Senyawa kimia yang menyebabkan perubahan warna pada perairan biasanya berasal dari buangan limbah industri besar maupun industry rumah tangga. Adanya pembuangan limbah lansung ke perairan dapat menyebabkan kandungan kimia didalam perairan bertambah dan merangsang pertumbuhan alga dan bakteri halofilik sehingga membuat perairan menjadi berwarna merah muda.



Daftar Pustaka

 Brebes, K. (2020). Dunaellia salina. 3(2), 59–72.

Kolody, B. Dunaliella salina: the alga that’s always pretty in pink’.

Teller, J. T. (1987). The pink colour of lakes, with an example from Australia. Journal of arid environments12(2), 101-103.

Muhammad Zainuddin, 2017. Aktivitas Antioksidan Biopigmen Dunaliella Salina Pada Media Kultur Hiposlin Dan Hipersalin, Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Jepara.

Penulis: Muhammad Prabu Sativa

Tim Editor: Humas KSEP
 

Post a Comment

Previous Post Next Post