Mikroalga
adalah organisme kecil yang hidup di dalam perairan seperti laut, sungai, danau
kolam dan lain-lain. mikroalga tergolong kedalam organisme uniselular yang
hidupnya membentuk koloni dengan mengelompokkan banyak sel menjadi satu.
Umumnya mikroalga mirip dengan tanaman, mereka adalah organisme fotosintesis
yang memiliki pigmen fotosintesis dan pigmen aksesori. Mereka dapat dilihat
dalam warna biru-hijau, kuning, coklat atau oranye. Biasanya mikroalga disebut
juga dengan fitoplankton. Mikroalga memiliki peran penting dalam ekosistem
perairan, diantaranya sebagai produsen dan pensuplai sumber oksigen perairan.
Di sisi lain peran mikroalga juga dapat menjadi agen bioremediasi dalam
perairan.
Bioremediasi sendiri merupakan penggunaan
mikroorganisme yang telah dipilih untuk ditumbuhkan pada polutan tertentu
sebagai upaya untuk menurunkan kadar polutan. Salah satu contoh polutan di
dalam perairan yaitu logam berat seperti Kadmium (Cd) dan Tembaga (Cu). Pada Cd
jika terakumulasi dalam tubuh akan menimbulkan penyakit kerusakan ginjal,
hipertensi, kerusakan paru-paru dan hati serta sangat bersifat karsinogenik.
Sedangkan jika pada Cu akan menyebabkan penurunan kerja ginjal serta kerusakan
pada otak. Kehadiran logam berat di perairan berasal dari buangan limbah rumah
tangga, serapan air tanah, dan limbah industri.
Mikroalga
mampu menurunkan konsentrasi logam melalui proses biosorpsi, Adsorpsi dan
bioakumulasi. Pengambilan logam oleh mikroalga dilakukan dalam dua cara yaitu
adsorpsi dan absorpsi. Adsorpsi merupakan metabolisme sel yang dilakukan secara
bebas, secara fisik terjadi pada permukaan sel kemudian logam menuju sitoplasma
(kemoadsorpsi). Absorpsi merupakan metabolisme sel yang tergantung pada
pengambilan logam berat secara intraseluler. Bioremediasi menggunakan mikroalga
banyak digunakan untuk mengatasi pencemaran limbah di perairan karena
ketersediaannya yang banyak di perairan, cepat reproduksinya, banyak limbah yang dapat diremediasi, dan
bersifat non patogen. Mikroalga menggunakan limbah sebagai sumber nutrisi dan
pendegradasi polutan secara enzimatis. Nitrogen dan fosfor yang terkandung
dalam limbah tersebut digunakan sebagai sumber karbonnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Budi,
MR, Rahardja, BS, Masithah, ED. 2018. Potensi Penurunan Konsentrasi Logam Berat
Tembaga (Cu) Dan Pertumbuhan Mikroalga Spirulina Plantesis Pada Media Kultur.
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 6(1) : 83 – 93.
Puspasari,
R. 2006. Logam Dalam Ekosistem Perairan. BAWAL, 1(2) : 1-6.
Setyaningsih,
PF, Retnaningsih, ST, Munifatul, I. 2015. Potensi Chlorella vulgaris Beijerinck
Dalam Remediasi Logam Berat Cd Dan Pb Skala Laboratorium. Bioma: Berkala Ilmiah
Biologi, 16(2) : 102 – 113.
Penulis: Afifah Intan Kamila
Editor: Tim Humas