Terumbu karang merupakan ekosistem perairan tropis yang sangat penting dan produktif (Morgan, 1998). Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki sumberdaya terumbu karang tertinggi di dunia. Terumbu karang hanya dapat ditemukan pada air dangkal yang bersih dan juga transparan yang memiliki kedalaman kurang dari 100m, dan membutuhkan suhu yang hangat, yaitu pada suhu 25-33 derajat celcius, terumbu karang mengalami pertumbuhan yang lumayan lambat, yaitu hanya 3-20 mm saja pertahunnya.
Pertumbuhan terumbu karang
tidaklah menyeluruh dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya
seperti misalnya suhu perairan, terumbu karang hanya dapat hidup pada suhu
perairan diatas 18 derajat celcius saja, karena adanya kenaikan suhu air laut
ini dapat menyebabkan adanya keputihan sehingga menyebabkan warna karang
menjadi putih, selain itu ada satu faktor lainnya, yaitu salinitas. Sebuah
terumbu karang idealnya membutuhkan tingkat salinitas sekitar 30-36 0/00 ketika
suatu salinitas pada perairan rendah maka bisa menyebabkan kematian pada
terumbu karang, tingkat kualitas perairan jugalah menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi adanya persebaran terumbu karang, Ketika suatu perairan
tercemar kemudian menjadi keruh, maka akan menghambat polyps untuk dapat
menerima cahaya matahari.
daftar pustaka
Morgan, S. 1998. Coral reef the ecology and local anthropogenic effects. University of Waterloo. 31 pp
Penulis: Ira Maahira
Editor: Tim Humas